Poligami Menuju Keesaan


Poligami dari Islam?

Setelah topik jihad fi sabilillah, topik poligami adalah bahasan paling kontroversial dalam Islam. Kedua topik tersebut menuai banyak gugatan dari luar Islam, bahkan dari pemeluk Islam sendiri.
Banyak orang yang beranggapan bahwa konsep poligami itu datang dari Islam, padahal itu sangat keliru.
Agama-agama lain di dunia juga memberlakukan poligami, bahkan poliandri (lihat di wikipedia).

Daftar Butir:

• Poligami dari Islam?
• Poligami pra-Islam
• Poligami era Islam (Syariati)
• Poligami (hakiki)
• Jika suami Anda berniat melakukan poligami
• Pemandangan-pemandangan memprihatinkan

Poligami dan martabat kaum hawa dari masa ke masa
Poligami pra-Islam
Konsep poligami sudah ada sejak ribuan tahun sebelum Islam turun ke permukaan bumi manusia. Pada peradaban Mesir Kuno dan Cina Kuno, misalnya, para pharaoh dan para kaisar di setiap dinasti memberlakukan sistem pergundikan. Para selir bin gundik itu status kependudukannya cuma sebagai objek pelampiasan nafsu kelamin sang penguasa. Hm.. sistem ini rupanya juga tetap dilestarikan oleh para pemilik wanita simpanan masa kini. xD

Pada era Arab Jahiliyah, selain poligami, persetubuhan inses pun sah dan lazim dilakukan. Sebagai contoh, si Anu boleh melakukan transaksi barter istri untuk jangka waktu tertentu dengan sang paman berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Sungguh demokratis, ya. xD

Jadi, demikianlah adanya. Kedudukan kaum hawa pada waktu itu lebih buruk daripada budak; lebih buruk daripada hewan ternak, dan hanya sejajar dengan sembako. Ups! xD

Poligami era Islam (Syariati)
Poligami dalam Islam merupakan praktik yang tidak dilarang, tetapi juga tidak dianjurkan (mubah). Islam memperbolehkan seorang pria beristri hingga empat orang istri dengan syarat sang suami harus dapat berbuat adil terhadap seluruh istrinya (Surat an-Nisa[4]:3).

وَإِنْ خِفْتُمْ أَلاَّ تُقْسِطُواْ فِي الْيَتَامَى فَانكِحُواْ مَا طَابَ لَكُم مِّنَ النِّسَاء مَثْنَى وَثُلاَثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلاَّ تَعْدِلُواْ فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ذَلِكَ أَدْنَى أَلاَّ تَعُولُواْ

“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu menikahinya), maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki.”

Islam menganjurkan poligami atas beberapa sebab:
• Suami mempunyai dorongan nafsu syahwat yang luar biasa sehinggakan isteri tidak dapat
memenuhi kebutuhannya.
• Keadaan isteri yang senantiasa uzur dan sakit.
• Membela kaum wanita yang menjadi balu atau janda setelah suami gugur dalam berjihad menegakkan
agama Allah.
• Isteri tidak dapat melahirkan zuriat atas sebab kesehatan.

Dalam kitab Ibn al-Atsir, sikap beristeri lebih dari satu wanita yang dilakukannya adalah upaya transformasi sosial. Mekanisme beristeri lebih dari satu wanita yang diterapkan Nabi adalah strategi untuk meningkatkan kedudukan perempuan dalam tradisi feodal Arab pada abad ke-7 Masehi. Saat itu, nilai sosial seorang perempuan dan janda sedemikian rendah sehingga seorang laki-laki dapat beristri sebanyak mereka suka. Sebaliknya, Nabi membatasi praktik poligami, mengkritik perilaku sewenang-wenang, dan menegaskan keharusan berlaku adil dalam beristeri lebih dari satu wanita.

Nabi Muhammad, nabi utama agama Islam melakukan praktik poligami pada delapan tahun sisa hidupnya, sebelumnya ia beristri hanya satu orang selama 28 tahun. Setelah istrinya saat itu meninggal (Khadijah) barulah ia menikah dengan beberapa wanita. Kebanyakan dari mereka yang diperistri Muhammad adalah janda mati, kecuali Aisyah (putri sahabatnya, Abu Bakar).

Poligami (Hakiki)

“Ketahuilah, o Saudaraku, memiliki istri-istri dan perempuan-perempuan sebagaimana disahkan oleh syariat bukanlah bertujuan melampiaskan hasrat nafsu syahwat, apalagi untuk memamerkan kejantanan. Sekali-sekali tidak demikian. Istri-istri dan perempuan yang kita miliki itu adalah sarana yang harus kita gunakan untuk melepas keterikatan kita pada satu subjek yang kita cintai. Sebab, cinta seorang laki-laki kepada satu perempuan sangat kuat daya rekatnya dibandingkan dengan cinta seorang laki-laki kepada banyak perempuan.”

“Ketahuilah, o Saudaraku, latar di balik syariat yang membolehkan laki-laki menikahi lebih dari satu perempuan adalah berkaitan dengan kecintaan kepada Allah. Karena itu, syarat keadilan yang dimaksud dalam ketentuan hukum Ilahi bukanlah keadilan dalam membagi cinta terhadap istri-istri, melainkan dalam mengarahkan kiblat cinta kepada-Nya. Sebab, dengan mencintai-Nya maka keadilan akan terwujud dengan sendirinya. Jadi, keadilan di situ jangan diartikan keadilan membagi perhatian kepada setiap istri menurut pertimbangan nalar suami atau nilai-nilai yang dianut masyarakat. Dengan demikian, istri-istri dan perempuan-perempuan yang kita miliki itu adalah sarana untuk mengarahkan kiblat cinta hanya kepada-Nya.”

<Suluk Abdul Jalil>

مَّا جَعَلَ اللَّهُ لِرَجُلٍ مِّن قَلْبَيْنِ فِي جَوْفِهِ
Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya (Q.S. Al Ahzaab:4)

۞ إِنَّ ٱللَّهَ ٱشۡتَرَىٰ مِنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ أَنفُسَهُمۡ وَأَمۡوَٲلَهُم بِأَنَّ لَهُمُ ٱلۡجَنَّةَۚ
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. (Q.S. At-Taubah:111)


Saran bagi para muslimah


• Jika suami Anda berniat melakukan poligami. Tanyakan pada suami Anda apa alasannya.

Jika jawabannya sekadar takut terjerumus ke dalam zina, berarti belum tentu tujuan akhirnya
untuk menomorsatukan Allah. Katakan pada suami Anda: “Aku melihat nafsumu yang berbicara,
entah untuk gengsi, memamerkan kejantanan, menunjukkan bahwa kamu banyak harta (dan
bahwa  masih “laku”,wakakak).
• Jika alasannya dia ingin menjadi seorang salik (penempuh jalan rohani menuju Allah), Anda tidak
punya pilihan selain mengikhlaskan suami Anda untuk Allah, bukan untuk istri mudanya.
Beruntunglah Anda memiliki suami yang sadar akan hakikat penciptaannya. Beruntunglah Anda
memiliki seorang lelaki terpilih. Seorang yang tidak merindukan surga, tetapi merindukan
Pemilknya. (Lihat catatan Mengapa Allah Menciptakan Makhluk).
وَاصْطَنَعْتُكَ لِنَفْسِي
..dan Aku telah memilihmu untuk diri-Ku. (Q.S. Thaaha[20]:41)
Jangan khawatir, jika suami Anda adalah seorang muslim yang baik, dia tidak akan berani berbohong mengenai alasan sesungguhnya. Sesungguhnya kebohongan adalah kebusukan dan kebusukan pada akhirnya tetap akan tercium. Lagi pula Rasulullah pernah melarang orang-orang tua muslim menolak lamaran seorang pemuda mukmin. Karena seorang mukmin tak akan menyakiti isterinya meskipun tiada lagi rasa cinta di hatinya. (hadis aslinya lupa n blom ketemu, sori)Tapi mohon diingat: Tidak selamanya penempuh jalan suluk butuh poligami, bahkan KONON keputusan berpoligami atau tidak itu bukan atas kuasa sang salik/mukmin. bukankah para kekasih Allah itu adalah orang-orang yang dengan-Nya ia mendengar, dengan-Nya ia melihat, dengan-Nya ia berjalan, dengan-Nya ia mengetahui, dll… ??

Jangan tergoda untuk menggugat, apalagi menolak hukum syariat poligami. Itu bisa berarti Anda sudah terjangkit virus feminisme. (jeng-jeng-jeng!! xD ) (Lihat catatan berkaitan dengan bahaya feminisme bagi muslimah:Allahisme)

Ya Rabb, karuniailah atas kami seperti yang telah Engkau limpahkan pada kekasih2-Mu terdahulu… amin ya Rabb..

• Pemandangan-pemandangan memprihatinkan:
‘ BEUH!

وَمَن يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى
Dan barangsiapa yang menentang rasul sesudah jelas kebenaran baginya dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mumin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu… (QS. An-Nisa (4):115)

” BEUH!!


MaysaAllah, do’i pamerin uangnya bejibun! xD

اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرّاً ثُمَّ يَكُونُ حُطَاماً وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan BERMEGAH-MEGAH antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (QS. Al-Hadiid (57):20)

Allahu’alam.

About MUXLIMO

Just the most interesting man in your life, ahaha!

2 responses to “Poligami Menuju Keesaan

  1. Walah, foto terakhir si Syekh Puji itu beneran, nunjukkin duitnya?? 😀 😀

Tinggalkan Balasan ke MUXLIMO Batalkan balasan